Halaman

Minggu, 24 November 2013

Bahasa Indonesia ( Tips Mengajar Membaca)

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ada 2 pembelajaran, yaitu pembelajaran untuk kelas tinggi (kelas IV, kelas V, dan kelas VI) dan pembelajaran untuk kelas rendah (kelas I, kelas II, dan kelas III). Pembelajaran untuk kelas rendah dan kelas tinggi berbeda. Pembelajaran untuk kelas rendah membutuhkan perhatian yang lebih, terutama untuk  kelas 1.

Ada banyak metode yang digunakan untuk mengajar membaca di kelas 1 SD. Beberapa metode mengajar membaca yang terkenal, yaitu :

1. Metode Abjad. mula-mula guru memperkenalkan huruf (abjad) dari a-z kepada siswa. Guru memberikan contoh bagaimana membaca huruf diatas dan siswa menirukanya. Mula-mula bersifat seluruh kelas, kemudian dipecah-pecah lagi menjadi separuh kelas dan seterusnya. Apabila pengenalan huruf sudah lancar guru menugaskan siswa untuk mengambil huruf-huruf tertentu dari kartu-kartu huruf yang tersedia. Lakukan kegiatan itu berulang-ulang hingga siswa benar-benar mengenal dan memahami huruf-huruf tersebut. Dan selanjutya dapat ditingkatkan ketahap berikutnya.

2. Metode Kupas-Rangkai Suku Kata. Metode ini dimulai dari pengenalan kata terlebih dahulu. Misalnya : babi. kita perlu menjelaskan arti kata babi itu kepada siswa agar mereka mendapatkan makna dari apa yang dipelajari. Kata babi kemudian dipisahkan menjadi dua suku kata yaitu ba dan bi (ba-bi). Masing-masing suku kata dikupas lagi menjadi huruf-huruf sehingga terdiri dari huruf b-a-b-i.

3. Metode Global. Menurut Teori Gestalt, suatu kesatuan lebih bermakna daripada bagian-bagian. Metode global dimulai dari mengenalkan kalimat utuh kepada siswa. contoh : andi makan nasi disertai gambar.
4. Metode SAS - Struktur Analisa Sintesa. Metode SAS dilaksanakan dengan menggunakan kartu kalimat dan papan flanel. Mula-mula guru menunjukan gambar/benda asli kepada siswa. Misal guru menunjukan bola kepada siswa, kemudian berkata, "anak-anak, ini bola." lalu guru menyuruh siswa mengulangi kata-katanya. "ini apa?" siswa menjawab "ini bola". apabila siswa hanya menjawab bola saja, maka guru perlu membetulkan ucapan siswa, "ini bola". Guru menyuruh siswa menirukan kata-kata guru. Kegiatan selanjutnya guru menempel gambar bola dipapan tulis. dibawah gambar itu ditempel tulisan inibola. Guru menunjukan contoh membaca tulisan ini bola, dan siswa disuruh menirukan.